Saturday 15 January 2011

Ciri-ciri Lelaki Soleh

KASIH manusia sering bermusim,
sayang manusia tiada abadi.
Kasih Tuhan tiada bertepi, sayang Tuhan janji-Nya pasti.



ITULAH sedikit dari bait-bait lagu Raihan. Lantaran kasih manusia yang sering bermusim dan sayangnya yang tidak kekal lama, kita perlu sentiasa berwaspada terutamanya dalam memilih pasangan. Andainya sedikit daripada cinta itu hendak diberi pada seseorang yang boleh digelar suami, secara ringkas pilihlah seorang lelaki yang…
  • Kuat agamanya
    Biar sibuk sekalipun, solat fardu tetap terpelihara. Utamakanlah pemuda yang taat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yang tinggi biarpun dia pemuda paling miskin. Utamakanlah pemuda yang jujur membimbing dan memelihara iman anda.
  • Baik akhlaknya
    Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara. Mudah di bawa berbincang. Tidak terlalu berahsia.
  • Tegas mempertahankan maruah
    Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam? Adakah dia jujur sebagai pelindung maruah seorang perempuan?
  • Amanah
    Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.
  • Pemurah tetapi tidak boros
    Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dan harta dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.
  • Tidak liar matanya
    Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.
  • Terbatas pergaulan
    Sebagai lelaki dia tahu dia tidak mudah jadi fitnah orang, tetapi dia tidak mengamalkan cara hidup bebas.
  • Rakan pergaulannya
    Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya. Sebaik-baik teman adalah teman yang soleh.
  • Bertanggungjawab
    Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya untuk ibu bapa dan ahli keluarganya. Jika ibubapanya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tidak bertanggungjawab.
  • Tenang wajah
    Apa yang tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pada air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.

Berbahagialah kamu jika diintai calon yang demikian sifatnya.

Friday 14 January 2011

hijab jilbab tudung

Thursday 13 January 2011

Solat Hajat & Pidato Perdana 9 Jan 2011: Tuan Guru Abdul Hadi Awang

Assalamualaikum

semalam baru shj aku delete facebook aku..mintak maaf la kpd kwn2 semua..ade masalah peribadi tertentu yg memaksa aku menutup acount fb aku..emm,semoga allah memberi penyelesaian kpd masalahku ini..

Sunday 9 January 2011

Raihan - doa taubat

Monday 3 January 2011

Dua Golongan Ahli Neraka

Masa akhir dari ummat ini memang tidak sebaik awalnya, sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah saw, bahwa sebaik-baik generasi adalah generasi setelahnya, kemudian setelahnya. Sampai ke generasi ummat di abad 21 Masehi ini apakah kualitas ummat harus terus mengalami penurunan? Wallahu a’lam, Hanya Allah lah yang Maha Tahu. Yang pasti, Rasulullah saw telah menyebutkan akan adanya dua kelompok ahli neraka yang belum muncul di masa beliau masih hidup. Setidaknya hadis ini pun menunjukkan bahwa generasi setelah Rasulullah saw mengalami penurunan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسُ، وَ نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُؤُسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلُنْ َالْجَنَّةَ وَ لاَ يَجِدُ رِيْحَهَا وَ إِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرِ كَذَا وَ كَذَا

Terjemahnya

Dari Abu Hurairah ra, berkata; Rasulullah saw bersabda; Dua golongan manusia dari ahli neraka yang belum aku lihat saat ini, yaitu (pertama) kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya. Dan kedua, wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang mengajarkan penyelewengan dan menyeleweng dari ajaran Islam, kepala mereka seperti punuk onta yang condong. Mereka tidak akan masuk sorga bahkan tidak akan mendapatkan baunya, dan sungguh baunya sorga akan bisa didapatkan dari jarak sekian dan sekian (Muslim dan Ahmad)

Penjelasan

Masa akhir dari ummat ini memang tidak sebaik awalnya, sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah saw, bahwa sebaik-baik generasi adalah generasi setelahnya, kemudian setelahnya. Sampai ke generasi ummat di abad 21 Masehi ini apakah kualitas ummat harus terus mengalami penurunan? Wallahu a’lam, Hanya Allah lah yang Maha Tahu. Yang pasti, Rasulullah saw telah menyebutkan akan adanya dua kelompok ahli neraka yang belum muncul di masa beliau masih hidup. Setidaknya hadis ini pun menunjukkan bahwa generasi setelah Rasulullah saw mengalami penurunan.

Dan saat ini ciri-ciri ahli neraka sebaimana disebutkan di dalam hadis ini begitu banyak bertebaran di sekitar kita.

Kelompok pertama; adalah orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang digunakan untuk mencambuk sembarang orang. Jaman dahulu ada orang yang bertugas membawa cambuk, digunakan untuk mencambuk orang-orang yang melakukan tindak pelanggaran. Tetapi saat ini telah muncul orang-orang yang membawa pentungan, atau cambuk dan digunakan secara sembarangan.

Kedua; wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Para ulama berbeda pendapat tentang makna kata ini. Sebagian berpendapat kasiyat ditafsirkan dengan berpakaian kenikmatan, dan ‘ariyat diartikan telanjang dari rasa syukur. Artinya mereka mendapatkan nikmat, dan selalu bergelimang dengan kenikmatan tetapi tidak pernah bersyukur. Tetapi ada juga ulama’ yang berpendapat wanita yang mengenakan pakaian tetapi hakekat tujuan mengenakan pakaian tidak terpenuhi. Allah menurunkan pakaian kepada manusia untuk menutup auratnya dan menjadi perhiasan. Firman-Nya

يَا بَنِيْ آدَمَ قَدْ أَنْزَلنْاَ عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي شَوْآتِكُمْ وَ رِيْشًا وَ لِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ

“Wahai Bani Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik” (Al-A’raf:26)

Saat ini sangat banyak wanita yang secara kenyataan berpakaian, tetapi masih ada bagian-bagian auratnya yang kelihatan. Ada kalanya pakaiannya begitu ketat sehingga lekuk-lekuk tubuhnya masih jelas terlihat sehingga masih menggoda lawan jenis yang memandangnya. Ada lagi yang berpakaian tetapi sebagian anggota tubuhnya sengaja dibiarkan terbuka, bukan sekedar rambut atau betis, tetapi perut pun ada yang sengaja di buka. Bagi yang masih malu membuka bagian perut para perancang mode memberikan alternatif dengan membuka bagian punggung. Ada juga yang sudah menutup seluruh tubuh tetapi karena tipisnya, warna kulit masih terlihat. Cara berpakaian seperti itu bukanlah berpakaian dengan tujuan untuk menutup aurat, bahkan mungkin berpakaian sebagai hiasan untuk lebih membuat penasaran lawan jenisnya.

Selain sebagai penutup aurat pakaian juga berfungsi untuk hiasan, hal ini harus difahami dalam konteks kepatutan dan masalah kepatutan kembalinya kepada ‘urf (kebiasaan) yang berlaku di suatu daerah.

Hadis ini dalam riwayat Muslim didahulukan kata mumilat daripada ma-ilat, tetapi ada pula riwayat lain yang lebih mendahulukan ma-ilat baru mumilat. Sebagian ulama’ mengartikan Ma-ilat dengan berjalan sambil menggoyang-goyangkan tubuh secara berlebihan, dan mumilat berarti membuat orang lain berjalan seperti itu. Tetapi ada yang berpendapat bahwa kata ma-ilat berarti menyimpang dari ketaatan kepada Allah. Arti yang kedua ini lebih umum, bukan hanya dalam berjalan saja tetapi mencakup seluruh tingkah laku perempuan yang menyimpang dari agama Allah. Dengan makna yang kedua maka mumilat berarti membuat atau mengajak orang lain menyimpang dari ajaran Islam. Kenyataannya, dengan mengatasnamakan kemodernan dewasa ini telah banyak bermunculan lembaga-lembaga yang merusak moral kaum hawa, baik itu model, artis, penyanyi atau apalah namanya. Memang tidak semua terjerumus ke dalam dunia pelacuran terselubung, tetapi setidaknya gaya hidup glamour itu sendiri telah menyimpang dari jiwa Islam. Dan ini sudah sukses. Kesuksesan mereka dapat dilihat dari kecenderungan remaja masa kini, mereka amat senang dengan pakaian dan gaya glamour itu. Padahal di sisi lain Islam mengajarkan kesederhanaan, meskipun kesederhanaan bukan berarti kemiskinan.

Kepala mereka seperti punuk onta yang condong. Al-Manawi memahami kalimat ini sebagai suatu kiasan dari sikap para wanita ketika masa hidupnya yang senang memakai kerudung dan sorban sehingga membuat kepala mereka tampak besar dan menyerupai punuk onta. Ketika itu kepala bersorban menunjukkan kehormatan. Jadi meskipun para wanita itu menyimpang dari ajaran Allah swt dan menjadi juru penyesat, mereka masih bergaya sedemikian rupa sehingga tampak sebagai wanita terhormat. Tepat sekali, di masa kini pun banyak pelacur-pelacur yang menyembunyikan identitasnya sebagai seorang wiraswastawati, mahasiswi, artis, model, pegawai salon, dan lain-lain. Sesungguhnya mereka menyimpang dari agama, mereka pun mengajak melakukan kemaksiatan, tetapi mereka berkedok dengan suatu karier yang cukup terhormat.

Rasulullah saw. mengancam kedua kelompok manusia itu tak akan mendapatkan bau sorga, meskipun harumnya sorga dapat dirasakan dari jarak sekian dan sekian. Jarak ini di dalam hadis yang lain disebutkan sejauh perjalanan 500 tahun. Apabila dalam satu jam perjalanan kaki pada umumnya dapat menempuh jarak 4 - 5 km, maka perjalanan selama 500 tahun tentu jarak yang amat jauh. Terleas dari angka-angka yang menunjukkan jarak, ancaman Rasulullah saw ini menunjukkan bahwa mereka sangat jauh dari sorga sampai baunya sekalipun tak bisa ikut merasakan.



Source: http://arrahmah.com/index.php/blog/read/784/dua-golongan-ahli-neraka#ixzz1A0ktoOAq